Random Template

Prime Noni/Noni Juice

Ad

Minggu, 18 Agustus 2013

Khasiat Daun Dewa untuk Tumor dan Kanker

Tanaman Daun Dewa (Gynura segetum) merupakan salah satu tanaman obat yang tentu tidak asing lagi di telinga masyarakat yang mendengarnya. Tanaman mujarab asal Myanmar dan Cina ini, umumnya dapat dijumpai di pekarangan rumah karena banyaknya khasiat yang dimilikinya sehingga sering dibudidayakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat untuk mengatasi aneka ragam penyakit. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat ialah daun dan umbinya.
Daun dewa tergolong sebagai tanaman terna tahunan yang tegak, dengan tinggi sekitar 50 cm. Batangnya berwarna hijau dan memiliki cabang yang bertambah banyak saat umurnya semakin tua.
Sedangkan, daun tanaman ini bersifat tunggal, bertangkai, dan memiliki bentuk bulat telur sampai bulat memanjang, dengan ujung yang lancip dan memiliki panjang daun antara 8-20 cm serta lebar 5-10 cm.
Daun dewa tumbuh lebih rimbun pada bagian bawah daripada bagian ujung batangnya. Daunnya memiliki bentuk yang unik, yaitu bergerigi di sekeliling pinggir daun.
Nama Daun  dewa sendiri sebenarnya berasal dari Sumatera. Asal-usulnya adalah wujud fisik daun tanaman ini yang memiliki tepi daun bergerigi, layaknya ornamen baju pada dewa. Di Cina, Daun dewa lebih dikenal dengan nama Samsit atau San qi cao.
Daun dewa

Ramuan Daun Dewa untuk Pengobatan Tumor dan Kanker

Efek farmakologis yang dimiliki tanaman Daun dewa diyakini ampuh melancarkan peredaran darah, mengatasi luka memar, peradangan dan pembengkakan yang terjadi; menghentikan perdarahan, menurunkan panas, antinyeri, menurunkan kolesterol jahat, menghilangkan kutil, mengatasi gangguan ginjal, melawan serangan bakteri dan virus, menetralkan racun dalam tubuh, bahkan tumor dan kanker bisa diatasinya.
Beberapa senyawa aktif yang diperoleh dari ekstrak Daun dewa seperti flavonoid, monoterpen, dan seskuiterpen lakton, diketahui berperan penting dalam menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel tumor/kanker dalam tubuh.
Selain sifat antitumor dan antikanker yang dimilikinya, tentu saja, sifat farmakologis Daun dewa lainnya juga turut bersumbangsih dalam pengobatan kanker, dimana rasa nyeri dan peradangan yang terjadi akibat keberadaan tumor dan kanker dapat ditekan sehingga meringankan rasa sakit yang diderita penderita kanker.
Untuk membuat ramuan antitumor dan antikanker alami dengan Daun dewa, caranya cukup mudah. Berikut langkah-langkah pembuatannya.
  • Rebuslah sekitar 15-20 gram Daun dewa segar yang baru dipetik dengan 3 gelas air.
  • Tunggu mendidih sampai air tersisa separuhnya (1,5 gelas).
  • Saring air rebusan tersebut dan dinginkan.
  • Minumlah air rebusan tersebut 2 kali dalam sehari.
Untuk hasil pengobatan yang maksimal, pengobatan dengan Daun dewa ini harus dilakukan secara konsisten karena sifat pengobatan herbal tidak secepat obat kimia.


Baca informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/khasiat-daun-dewa-untuk-tumor-dan-kanker.html#ixzz2cKn0xxCJ

Selasa, 13 Agustus 2013

Ringankan Sakit Rematik dengan Baluran Pandan Wangi


Tanaman yang satu ini, memang memiliki daun dengan aroma yang khas dan menyegarkan. Tidak heran mengapa beberapa jenis makanan dan minuman di sejumlah wilayah di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, banyak yang diberi tambahan Daun pandan untuk semakin menggugah selera. Selain itu, Daun pandan seringkali merupakan sumber pewarna hijau alami dalam makanan.
Karena pemanfaatannya yang umum inilah, tanaman Pandan wangi tidak sulit ditemui di sekitar rumah, bahkan mungkin Anda sendiri menanamnya di halaman rumah.
Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) merupakan tanaman perdu berumpun yang dapat tumbuh subur hingga tinggi 2 meter. Tanaman ini dapat dengan mudah ditemukan secara liar di tepi sungai, tempat lembab, atau rawa-rawa.
Batang tanaman Pandan wangi memiliki cabang dan tumbuh menjalar. Akar tunjang keluar dari sekitar pangkal batang dan cabang tanaman.
Daunnya sendiri merupakan daun tunggal dengan panjang mencapai 80 cm dan lebar 5 cm dan akan mengeluarkan aromanya yang harum apabila diremas atau diiris tipis.
Pandan wangi

Memanfaatkan Daun Pandan Wangi Sebagai Obat Rematik

Selain aromanya yang memikat, siapa sangka, ternyata Daun pandan wangi dapat digunakan untuk merawat beberapa jenis penyakit, salah satunya rematik.
Daun pandan wangi mengandung senyawa kimia yang cukup lengkap, yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, dan polifenol. Tanin memiliki efek menenangkan, sehingga baik digunakan untuk aromaterapi.
Sedangkan, senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol yang juga terkandung didalamnya, saling berkoordinasi untuk membantu meringankan rasa pegal dan sakit pada bagian tubuh yang terkena rematik.
Lantas, bagaimana cara menggunakan Daun pandan wangi untuk mengobati rematik? Ada dua cara. Mari kita perhatikan masing-masing cara tersebut.
Cara pertama:
  • Ambil 3 lembar Daun pandan wangi segar.
  • Cucilah sampai bersih. Kemudian, iris menjadi bagian kecil.
  • Panaskan setengah cangkir minyak Kelapa. Lalu, seduh irisan Daun pandan wangi dengan minyak Kelapa tersebut.
  • Tunggu hingga dingin dan ramuan tersebut bisa digunakan sebagai minyak gosok untuk membalur bagian tubuh yang sakit rematik.
Cara kedua:
  • Ambil 5 lembar Daun pandan wangi dan Daun serai sebanyak 20 lembar. Lalu, cuci sampai bersih.
  • Tumbuk sampai halus bahan-bahan tersebut dan tambahkan minyak Kayu putih dan minyak Gandapura 1 sendok makan.
  • Setelah merata, gunakan ramuan untuk menggosok bagian tubuh yang sakit karena terkena rematik.
Itulah dua cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi penyakit rematik dengan menggunakan tanaman Pandan wangi. Untuk hasil maksimal, Anda harus melakukan pengobatan ini secara konsisten.
Jangan cepat bosan karena memang sifat tanaman herbal ialah menyembuhkan dalam tempo yang agak lambat. Ya, tak ada salahnya Anda mencoba perawatan penyakit rematik dengan tanaman herbal Pandan wangi ini!


Baca informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/ringankan-sakit-rematik-dengan-baluran-pandan-wangi.html#ixzz2bufj1mQ1

Mengobati Cacingan dengan Tanaman Delima

Delima


Tanaman buah Delima atau yang akrab dikenal dalam bahasa Inggrisnya, Pomegranate, adalah salah satu tanaman langka yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Salah satu khasiat tanaman Delima yang paling dahsyat adalah dapat mengobati seseorang dari infeksi cacing (cacingan). Jadi, mulai sekarang, Anda tidak perlu khawatir lagi jika buah hati Anda terindikasi menderita cacingan.
Tanaman Delima (Punica granatum) merupakan tanaman tropis perdu dengan bentuk pohon kecil atau sedang. Yang paling terkenal dari tanaman ini adalah buahnya.
Buah Delima di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis yaitu Delima merah, Delima putih, dan Delima ungu. Buah dengan diameter mencapai 12 cm ini, dikenal memiliki zat antiradikal bebas yang tinggi.
Selain itu, buah Delima juga dikenal karena bentuknya yang unik. Buah Delima berbentuk bulat dengan biji yang banyak tersebar di dalamnya.
Sayangnya, daging buah Delima yang berwarna transparan sangat tipis. Saat memakan buah yang juga disebut sebagai buah surga ini, Anda seolah-olah hanya menemukan bijinya saja di dalam buah.
Tanaman dengan tinggi maksimal sekitar lima meter ini merupakan tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan semua bagiannya sebagai obat.
Untuk mengobati penyakit cacingan, bagian tanaman Delima yang dimanfaatkan adalah akar dan kulit buahnya. Akar dan kulit buah Delima mengandung senyawa alkaloid peletierin yang dikenal ampuh melumpuhkan cacing yang menginfeksi tubuh manusia, seperti cacing kremi, cacing gelang, hingga cacing pita.
Senyawa tersebut membuat cacing yang menempel, melepaskan diri dari usus dan ikut larut bersama kotoran. Oleh sebab itu, Delima sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak karena anak-anak adalah kelompok umur yang paling mudah terinfeksi cacingan.

Membuat Ramuan Delima untuk Mengobati Cacingan

Untuk membuat ramuan herbal dari tanaman Delima, Anda tidak perlu repot mencari akar Delima yang masih segar. Akar Delima yang sudah dikeringkan juga dapat dimanfaatkan.
Bahan tersebut dapat ditemukan pada toko yang biasa menjual bahan obat tradisional. Untuk membuat ramuan herbalnya, ikuti langkah berikut.
  • Ambil 7 gram akar Delima yang sudah dikeringkan. Lalu, potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil.
  • Rebus akar Delima yang sudah dipotong dalam satu gelas air putih hingga mendidih selama 15 menit.
  • Matikan api dan diamkan sampai dingin. Lalu, saringlah air sari rebusan tersebut.
  • Minum air rebusan tersebut secara rutin satu kali setiap hari sebelum sarapan.
Sebaiknya tidak mengonsumsi Delima secara berlebihan. Beberapa orang yang tidak terbiasa dengan kandungan alkaloid dapat merasakan efek pusing, lemas, bahkan penglihatan dapat menjadi kabur.
Karena pengobatan dengan Delima dianjurkan dilakukan secara rutin, alangkah baiknya bila dibarengi dengan konsultasi ke dokter mengingat kandungan alkaloid pada Delima.
Anda atau keluarga yang menderita cacingan bisa mengonsumsi ramuan herbal ini secara rutin dengan takaran yang semestinya supaya efek pengobatannya paten dan tidak menyebabkan timbulnya masalah kesehatan baru.

Baca informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/mengobati-cacingan-dengan-tanaman-delima.html#ixzz2bue4fql4




Minggu, 11 Agustus 2013

Daun Sendok, Tumpas Gangguan Saluran Kencing

Daun sendok
Daun sendok (Plantago mayor) dapat dengan mudah ditemukan di pekarangan, perkebunan teh dan karet, maupun hutan yang lembab. Meski sering dianggap sebagai tanaman gulma, tanaman dengan bentuk daun menyerupai sendok ini, ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan.
Di Jawa, Daun sendok dikenal dengan nama Sangkabuah, Sangkuah, Sembung otot, dan Suri pandak. Sedangkan, orang sunda mengenalnya dengan nama Ki urat dan Ceuli.
Tinggi tanaman ini hanya mencapai 60-80 cm saja dengan daun tunggal bertangkai panjang, berbentuk bulat telur sampai lanset melebar. Biasanya, daun muda dari tanaman Daun sendok dimasak oleh masyarakat sebagai sayuran, maupun sebagai pelengkap salad.

Melancarkan Seni dengan Ramuan Daun Sendok

Dalam dunia pengobatan, Daun sendok dapat digunakan untuk mengatasi sejumlah gangguan pada saluran kencing, termasuk peradangan yang terjadi, seperti akibat batu ginjal, pembengkakan dan radang prostat, serta infeksi saluran kencing.
Bagaimana Daun sendok membantu mengatasi sejumlah penyakit tersebut? Dalam suatu penelitian yang dilakukan terhadap khasiat tanaman ini, Daun sendok terbukti ampuh meluruhkan seni yang tersumbat dengan kandungan kalium yang dimilikinya.
Mekanisme ini tentu saja berperan penting dalam pengobatan sejumlah penyakit di atas, termasuk dalam membantu proses pelarutan dan peluruhan endapan kalsium dan magnesium dari batu ginjal. Selain itu, efek farmakologis lain yang dapat ditemukan dari Daun sendok, antara lain sifat antibakteri dan antiinflamasi.
Untuk melancarkan seni yang tersendat, ramuan Daun sendok berikut dapat dicoba sebagai alternatif upaya pengobatan secara tradisional.
Karena prosesnya tidak terlalu sulit, ramuan Daun sendok ini dapat Anda buat sendiri di rumah. Untuk mempermudah, Anda dapat memilih cara membuat ramuan dengan merebus atau menghancurkan daunnya.
Cara pertama:
  • Ambil sebanyak 6 ons Daun sendok segar yang baru dipetik dan rebus dalam 3 liter air putih.
  • Tunggu air rebusan tersebut mendidih hingga tersisa menjadi separuhnya.
  • Dinginkan dan minum ramuan tersebut dalam sehari.
Cara kedua:
  • Ambil Daun sendok segar secukupnya dan cuci bersih.
  • Hancurkan dengan cara ditumbuk atau diblender sampai lumat.
  • Saring air sari Daun sendok tanpa menambahkan air lagi dan kumpulkan dalam gelas.
  • Lakukan langkah 1-3 sampai air sari dalam gelas mencapai setengah gelas.
  • Tambahkan satu sendok makan Madu dan langsung minum sampai habis.
  • Minumlah secara rutin, satu kali sehari.
Cukup mudah bukan membuat ramuan herbal dengan bahan Daun sendok ini? Tentu saja, pengobatan dengan Daun sendok ini perlu diikuti juga dengan pola makan dan pola hidup yang sehat.
Dianjurkan untuk mengonsumsi sayur dan buah berserat yang diimbangi dengan cukup air putih dan hindari makanan berminyak dan berkadar lemak tinggi. 


Baca informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/daun-sendok-tumpas-gangguan-saluran-kencing.html#ixzz2bftvqxy2

Daun Kemuning, Atasi Infeksi Saluran Kencing

Kemuning
Kemuning (Murraya paniculata) dikenal dengan aromanya yang khas dan tajam, terutama pada malam hari, dan dapat sangat mudah ditemukan di pemukimam kalangan masyarakat tradisional Minangkabau yang kerap menjadikan akar tanaman ini sebagai bahan baku untuk membuat ladiang (golok). Tak hanya itu, kayu tanaman Kemuning pun sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan tongkat dan sempoa.
Selain ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar, Kemuning dapat ditemukan secara liar di daerah tepi hutan dan semak belukar dengan ketinggian sampai 400 m dpl. Uniknya, tanaman Kemuning memiliki banyak variasi morfologi dalam ukuran besar.
Umumnya, tanaman Kemuning yang ditanam di pekarangan, merupakan jenis yang berukuran kecil yaitu dengan ketinggian 3-8 meter, dengan dedaunan yang kecil dan lebat. Batang tanaman Kemuning keras dan beralur.
Sedangkan, bagian bunganya memiliki kemiripan fisik dengan bunga Melati. Karena itu, di Inggris, Kemuning dikenal dengan istilah orangejessamine. Bagian dari tanaman Kemuning yang sering digunakan sebagai obat antara lain bagian akar, kulit batang, dan daun.

Cara Membuat Ramuan Daun Kemuning

Di bidang kesehatan, masyarakat Indonesia dan Filipina secara tradisional menggunakan Kemuning untuk mengatasi diare dan disentri secara tradisional.
Secara empiris, tanaman Kemuning terbukti ampuh mengatasi rematik, radang saluran nafas dan kemih, obesitas, tukak lambung, dan infeksi saluran kencing.
Infeksi saluran kencing/infeksi saluran kemih, umumnya disebabkan karena serangan bakteri yang menginfeksi saat imunitas tubuh kita lemah.
Apabila Anda termasuk salah satu dari antara mereka yang sedang menderita penyakit ini, tidak ada salahnya mencoba ramuan alami di sekitar kita seperti dengan daun Kemuning.
Dengan memanfaatkan daun Kemuning dan meramunya sendiri, Anda tidak perlu menguras banyak uang untuk berobat ke dokter atau membeli obat herbal instant yang belum tentu alami.
Daun tanaman Kemuning cukup mudah diolah. Anda hanya perlu telaten dan rutin mengonsumsinya. Berikut cara mengolah tanaman Kemuning untuk mengobati infeksi saluran kencing.
  • Ambillah daun Kemuning segar sebanyak 35 gram, lalu cuci bersih.
  • Rebus daun Kemuning dalam 3 gelas air putih sampai air berkurang menjadi separuh (satu setengah gelas).
  • Matikan api dan diamkan air rebusan daun Kemuning sampai dingin.
  • Saring air rebusan daun Kemuning.
  • Minum air rebusan sebanyak tiga kali sehari, dengan takaran setengah gelas setiap kali minum.
  • Lakukan secara rutin sampai Infeksi saluran kencing berangsur sembuh.
Lamanya khasiat herbal bekerja akan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya karena faktor kondisi tubuh yang berbeda. Yang jelas, pengobatan penyakit apapun dengan tanaman herbal memang memerlukan kesabaran dan konsistensi. Meski begitu, pengobatan infeksi saluran kencing dengan tanaman Kemuning tidak akan menimbulkan efek samping apapun.


Baca informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/daun-kemuning-atasi-infeksi-saluran-kencing.html#ixzz2bfszVIQH

Recent Post

Ad