Depresi sebenarnya
merupakan gangguan mental dengan tanda umum perasaan emosional seperti
kekecewaan, kesepian, ragu pada diri sendiri, dan rasa bersalah. Gejala-gejala
umumnya antara lain kecemasan berlebih, menarik diri dari pergaulan, mudah
tersinggung, putus asa, berpikiran untuk bunuh diri, berkurang atau bertambah
berat badan, serta kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan.
Banyak faktor yang
bisa memicu depresi. Di antaranya kehilangan orang terdekat, putusnya sebuah
hubungan, trauma, dan penyakit kronis. Penyebab lainnya adalh faktor hormonal
seperti perubahan hormon saat datang bulan atau setelah melahirkan.
Suasana hati yang
dalam kondisi serendah ini bisa berlangsung lama hingga bertahun-tahun dan
intensitasnya bisa meningkat. Perlu diingat, sedih berbeda dengan depresi. Rasa
sedih bisa berangsur menghilang. Akan tetapi, depresi bisa menetap hingga
berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Depresi sebenarnya
merupakan hal yang umun dan bisa terjadi pada setiap orang. Namun, biasanya
perempuan dua kali lebih mudah depresi dibandingkan laki-laki. Usia remaja
hingga pertengahan 20-an merupakan rentang umur yang retan depresi.
Fakto-faktor lain yang turut andil saat terjadinya depresi adalah faktor
genetik, kepribadian, dan lingkungan yang tidak mendukung
Saat ini
diperkirakan sekitar 350 juta orang mengalami depresi. Hasil Riset Kesehatan
Dasar Nasional pada 2007, prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk
berumur 15 tahun keatas sebanyak 11,6 persen. Paling tinggi di Provinsi Jawa
Barat (20 persen) dan paling rendah di Kepulauan Riau (5,1 persen).
Penanganan
Tidak semua depresi
bisa ditangani dengan cara perubahan pola makan, berlibur atau
bersenang-senang. Untuk membantu mengatasi depresi, pemberian obat-obatan
tertentu bisa menjadi salah satu alternatif. Namun, yang paling banyak
diterapkan adalah penanganan dengan cara pemberian terapi.
Terapi yang umum
digunakan antara lain adalah terapi interpersonal, terapi orientasi
psikoanalisis, terapi keluarga, dan terapi perilaku kognitif. Untuk depresi
pada tingkat menengah, biasanya ditangani dengan terapi bicara atau
psikoterapi. Terkadang terspi tidsk hsnys diterapkan pada penderita depresi,
tetapi juga orang lain yang bisa membantu keluar dari depresi. Penanganan
lainnya adalah perawatn di rumah sakit.
Depresi memang
menimbulkan perasaan yang serba tidak nyaman dan menderita. Dengan berbagai
terapi, depresi sebenarnya bisa berkurang atau berada dalam kondisi yang lebih
baik. Tentunya untuk keluar dari lingkaran setan depresi diperlukan kemauan
yang kuat dari diri sendiri dan dukungan penuh dari orang-orang terdekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar